
Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini
perusahaan harus menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Namun, banyak perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga dengan baik. Kesalahan yang paling umum adalah sebagai berikut :
• Pertama adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya.
• Kedua, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan pasar.
• Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.
• Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen pasar, dan saat pembelian.
Berdasarkan hal tersebut
penulisan ini bertujuan untuk memberikan sebuah pemahaman dalam penetapan harga
diantaranya mengenai tujuan penetapan harga, alat penetapan harga strategi dan
berbagai macam pendekatan mengenai penetapan harga.
PEMBAHASAN
HARGA DAN PENETAPAN HARGA
Harga mengandung
pengertian, suatu nilai tukar dari produk barang atau pun jasa yang umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll)
Dalam dunia bisnis harga
mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia perdagangan produk disebut
harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi,
konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, telepon disebut tariff
sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi.
Menurut Kotler (2001:439)
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut.
Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan
ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu
harga adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan
untuk melakukan transaksi atau tidak.
Berdasarkan definisi harga
diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan
oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi
kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter
(Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga
adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan
diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan.
Penetapan harga telah
memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga
berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang
berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam
besaran sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research,
bahwa dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan
sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.
Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah:
·
Konsumen cenderung
memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana kenaikan dibandingkan
dengan kenyataan pada saat harga tersebut naik.
·
Konsumen akan lebih
sensitive terhadap penurunan harga dibandingkan dengan kenaikan harga.
·
Elastisitas
konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan teman atau dipengaruhi
oleh sales person.
Dengan kata lain harga dan
penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu
segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.
TUJUAN PENETAPAN HARGA
Dalam teori ekonomi
klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar keuntungan
yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga
tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan
perolehan yang akan diterimanya. Namun di dalam perkembangannya, tujuan
penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya
saja melainkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan non ekonomis lainnya.
Berikut adalah tujuan
penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;
1. Memaksimalkan
Laba
Penetapan harga ini
biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin besar
marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang
ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut
memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar
keuntungan yang diraih dapat maksimum.
2. Meraih
Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik
perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka suatu
perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga
turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market
share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh
maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
Setiap usaha menginginkan
tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi dapat dicapai dengan
jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan.
4. Mempertahankan
Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki
pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang tepat agar dapat tetap
mempertahankan pangsa pasar yang ada
5. Tujuan
Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang
konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan
harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi
seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam
industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan
dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara
harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader)
6. Menjaga
Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan yang baik
menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar tetap memiliki
dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.
Tujuan-tujuan dalam
penetapan harga ini mengindikasikan bahwa pentingnya perusahaan untuk memilih,
menetapkan dan
membuat perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.
membuat perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.
METODE PENETAPAN HARGA
Setelah perusahaan menentukan
dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka langkah atau tahapan selanjutnya
adalah menentukan metode penetapan harga. Secara umum metode penetapan harga
terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;
1. Penetapan
harga berdasarkan biaya
a) Penetapan
Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual
per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah
jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (
margin )
Rumus ; Biaya Total + Margin = Harga
Jual
b) Penetapan
Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini,
harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga pokok pembelian per unit
ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu
Rumus ; Harga Beli + Mark-Up = Harga
Jual
c) Penetapan
Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga
berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya keseluruhan dengan jumlah
total penerimaan keseluruhan.
Rumus ; BEP => Total Biaya = Total
Penerimaan
2. Penetapan
Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan
dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi, dimana dalam
pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar
oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan,
perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual
juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara
menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan
Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap
value/nilai yang diterima (price value),
sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka
analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang
dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan
dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal
dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Strategi penetapan harga
adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan menggolongkan produk
atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen
loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar
tersendiri.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk
memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan
Penurunan.
Secara khusus strategi
penetapan harga ini terdiri dari ;
Produk Baru
Dalam menetapkan strategi
penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan ini
terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
1. Harga
Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi
untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum (perusahaan dapat meyakinkan
konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang lain.)
Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi
harga pada segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk
membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi
masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk
menjadi sangat prestisius.
2. Harga
Penetrasi
Memberikan harga rendah
untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi ini dapat diterapankan
pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta
produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga
efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga
untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau
jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya
berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;
1. Tahap
Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat
disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat,
strategi yang diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika
pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk
mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
2. Tahap
Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci
efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus
benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat
menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga
perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan
jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.
3. Tahap
Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya
jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup
produk terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting
(pemotongan harga) Kedua, mempertahankan
harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama
pengeluaran untuk promosi.
PENUTUP
KESIMPULAN
Harga adalah sejumlah uang
yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang
dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan
dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga
adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan
diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan.
Tujuan Penetapan harga
meliputi;
1. Memaksimalkan
Laba
2. Meraih
Pangsa Pasar
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
4. Mempertahankan
Pangsa Pasar
5. Tujuan
Stabilisasi Harga
6. Menjaga
Kelangsungan Hidup Perusahaan
Metode Penetapan Harga,
terdiri dari ;
Penetapan harga berdasarkan biaya
A. Penetapan
Harga Biaya Plus Rumus
; Biaya Total + Margin = Harga
Jual
B. Penetapan
Harga Mark-Up Rumus
; Harga Beli + Mark-Up = Harga
Jual
C. Penetapan
Harga BEP ( Break Even Point ) Rumus
; BEP => Total Biaya = Total
Penerimaan
Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Strategi Penetapan Harga menggunakan pendekatan PLC (Product Life Cycle)
Produk Baru
Dalam menetapkan strategi
penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan ini
terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
1. Harga
Mengapung (Skimming Price)
2. Harga
Penetrasi
Produk Yang Telah Beredar
1. Tahap
Pertumbuhan
2. Tahap
Kematangan
3. Tahap
Penurunan
SARAN
Dalam menentukan penetapan
harga, perusahaan tidak hanya memperhatikan harga namun perlunya
perhatian khusus mengenai faktor-faktor diluar harga yang mempengaruhi jumlah
permintaan, situasi pasar secara global, prilaku konsumen, siklus kehidupan
produk dll, sehingga strategi penetapan harga ini dapat terarah, efektif dan
sesuai dengan tujuan perusahaan atas produk atau jasa yang di hasilkannya
DAFTAR PUSTAKA DAN SUMBER
PENULISAN
·
Ebert,
R.J., Ronald J., Grifin, Ricky W.,2003, Introducing of Business, 6th
Edition, Prentice Hall. Inc. New York.
·
Kismono,
Gugup.,2001, Bisnis Pengantar, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta
·
Bp
Djatmiko, Kuliah Pengantar Bisnis UEU, 2011-2012
·
http://organisasi.org/tujuan_strategi_penetapan_harga_bagi_perusahaan_bisnis_motif_penentuan_harga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar