Report : Yerry Novel

Setiap 1 oktober, warga Desa Kupu, Kecamatan Dukkuhturi, selalau menguras atau membuka Bendung Sidapurna. Tradisi itu, sudah berjalan sejak puluhan tahun silam.
Konon, sungai Sidapurna yang memiliki luas areal lahan sekitar 800 hektar ini terdapat berbagai maacam jenis iikan sungai yang berukuran super jumbo. Misalnya, ikan gabus, ikan lele, ikan betik, belut dan berbagai jenis ikan sungai lainnya.
Kendati bendung baru dibuka pada pukul 08.00, tapi ribuan warga sudah berkumpul di sepanjang sungak pukul 06.30 pagi. Dengan menggunakan alat penangkap ikan manual seperti walesan (pancing), jaring serok, jaring segi empat, jaring lempar, masyarakat tumpah ruah di sepanjang sungai yang dangkal tersebut untuk mencari ikan.
Menurut salah satu warga, Tarso, 60, tradisi itu sudah berjalan sejak puluhan tahun silam. "Setiap 1 oktober Bendungan Sidapurna ini dibuka dan dikuras kemudian dimanfaatkan warga untuk berburu ikan disini," tutur warga desa kupu disela - sela mencari ikan .
Sejak 1990 lalu, bapak dari tiga anak ini mengaku selalu meluangkan waktu untuk mengikuti tradisi gropyok ikan di sungan sidpaurna. Selain dari warga kabupaten Tegal, pengunjung yang mengikuti acara tersebut juga datang dari Kota Tegal dan Kabupaten Brebes.
"Gropyokan ini sudah menjadi tradisi seperti pesta rakyat bagi warga Tegal, yang akan datang kesini juga bukan cuma warga Dukuhturi saja, tapi daerah tetangga juga datang untuk berburu ikan," kata Tarso yang juga sebagai petani ini.
Gropyokan ikan di sungai sidapurna sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat setempat sejak zaman belanda. Meski begitu, jumlah ikannya setiap tahun selalu berkurang, " Saya nggak tau kenapa ikannya setiap tahun terus berkurang. Ya mungkin karena kualitas air sungai yang sekarang ini sudah keruh," ungkapnya.
Kendatipun demikian, masih banyak warga yang mendapatkan hasil tangkapan ikan jumbo, antara lain ikan lele, ikan gabus, dan biawak."Tadi aka warga yang mendapat ikan lele berukuran panjang hampir satu meter. Sampai-sampai kerepotan membawanya ke atas," imbuhnya.
Tak hanya mendapatkan ikan saja, seorang warga ada yang mendapat hewan biawak yang cukup besar dengan ukuran panjang sekitar 1,5 meter. Dialah Tarikin, 42, warga kelurahan kalinyamat wetan, kecamatan Tegal Selatan, kota Tegal. Sebelum mendapatkan biawak berukuran jumbo itu, Tarikin sempat terkejut dan tak mengira jaring serok yang digunakan untuk menjaring ikan terasa berat an mengakut sesuatu di dasar sungai. " Saya kira tadi nyangkut eceng gondok, tapi ternyata nyangkut buntut biawak jumbo. Seketika saya teriak dan panggil teman untuk bantu mengangkatnya," tuturnya.
Menurut keterangan penjaga bendng Sidapurna Sholeh,50, membenarkan, sesuai aturan SK Bupati setiap 1 oktober Bendung Sidapurna dibuka. Tujuannya untuk melakukan perbaikan sungai, Bendung, dan perbaikan kerusakan saluran.