
Komponan utama penampian pribadi
(Personal Grooming) adalah tubuh dan wajah bagian dari kebersihan pribadi
(Personal Hygiene) serta seragam dan pelengkap sebagai bagian dari Etika
Berpakaian.
Setelah memiliki penampilan yang
pantas dan sesuain dengan etika berpakaian yang baik, selanjutnya seorang
profesional juga perlu membenahi bahasa
tubuh / body language dalam pelayanan pelanggan khususnya.
1.
Sikap Tubuh yang baik :
-
Berdiri tegak namun bahu rileks ( santai )
-
Duduk agak kedepan, sopan dan bagi wanita paha tertutup
-
Jalan tidak tergesa-gesa dan langkah teratur
-
Gerak- gerik sopan dan tidak bermalas-malasan
2.
Sikap tubuh yang perlu dihindari :
-
Postur tubuh bermalas-malasan
-
Sering menutup mulut
-
Menyilangkan kaki
SIKAP TUBUH
PENUNJANG PENAMPILAN DIRI
Yang perama kali dinilai oleh
khayalak adalah “PENAMPILAN KITA” misalnya : CARA BERJALAN, CARA BERDIRI DAN
BERGERAK/BERJALAN.
1.
Sikap duduk yang benar
·
Duduk dengan sipan, kedua kaki saling bersebelajan dan tangan diletakkan di
pangkuan. Boleh menyandarkan punggung, asal jangan bersandar denga n sikap
malas.
·
Hindari duduk dengan menyelonjorkan kaki di hadapan orang yang lebih tua
yang kita “hormati” hindari penumpangan kaki.
·
Apabila pada acara “kenduri, selamatan, pelayatan” dan maka harus duduk
dilanai beralaskan tikar/karpet, sebaiknaya duduklah “bersimpuh” atau “duduk
diatas kedua tumit” bila memakai rok pendek dan tas, atau majalah dapat
diletakkan dipangkuan agar bagian paha tidak tampak.
·
Pakaian tradisional, sarung dan kain panjang duduk bersila / bersimpuh.
·
Hindari duduk berselonjor dengan kedua kaki kedepan.
·
Pada saat duduk, juka tas berukuran besar, letakkan dibelakang atau
letakkan dibawah sebelah kaki kiri, namun ada baiknya tas dipangku. Hindari
meletakkan tas di meja ataau menarik kursi hanya utuk tas.
·
Sekarang banyak dijual hanging bag yang bisa cangklongkan di pinggiran meja
untuk mengampu tas, di sebelah kiri posisi duduk.
2.
Cara duduk yang benar :
·
Jika hendak duduk, duduklah dahulu di ujung kursi, kemudian bergeser ke
belakang.
·
Pada waktu kembali berdiri, bergeser kedepan dahulu baru berdiri.
·
Pakailah otot paha untuk berdiri, dibantu sekedarnya oleh tekanan kedua
tangan yang diletakkan di ujung kursi.
3.
Cara berdiri yang baik :
·
Hindri berdiri dengan “bertolak pinggang”, baik di barat maupun di timur,
sikap bertolak pinggang dianggap kurang sopan.
·
Jika berdiri, hindari bersandar pada meja ataupun dinding, tangan tidak
bersilang dada atau dimasukkan kedalam saku.
·
Sekali-kali tangan boleh digunakkan sebagai “aksentuasi”.
·
Berdirilah apabila dipeskenalkan atau berjabat tangan denga orang yang
lebih tua, yanglebih tinggi kedudukannya atau yang dihormati.
·
Bediri pada waktu lagu kebangasaan kita di perdengarkan, dan setiap lagu
kebangsaan negara lain harus “dihormat”.
·
Apabila harus antre patuhilah “budaya antree”.
4.
Cara berjalan :
·
Langkahkan kaki pada jalur khayal lurus, tidak mengangkang atau
berlenggak-lenggok, tangan ikut bergerak dengan wajar, panangan lurus kedepan.
Kaki hendaknya diangkat, tidak diseret.
·
Bila lewat tepat depan seseorang yang berusia lanjut, bungkukkan badan dan
kepala, sebagai tanda hormat, dan ucapkan kata “permisi/maaf”.
·
Jika harrus melewati deretan bangku di dalan bioskop, kita lewat menghadap
layar, tetapi jika layar cukup lebar boleh berlalu dengan membelakangi layar.
Perlu diingat bahwa kita dapat
merubah bahsa tubuh yang kurang baik, tentu saja kita memahami bahwa untuk
menciptakan kebiasaan yang baru memerlukan sebuah proses. Jangan juga mencoba
melakukan semua dengan sekaligus karena akan membuat bingung dan penat. Fokus
saja pada 2-3 bahasa tubuh yang menjadi proritas dan perbaiki terus menerus
selama 3-4 minggu. Setelah waktu tersebut akan menciptakan suatu kebiasaan yang
baru. Kemudian dapat melanjutkannya lagi untuk 2-3 bahasa tubuh berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar